Setelah memenangkan The Masters beberapa minggu nang lalu, Phil Mickelson telah datang sekali masih sebagai pegolf ace nang diperkirakan akan berada lega awal karir, sekitar 15 tahun nang lalu dan gelagatnya iya mungkin selesai untuk mengambil pindai posisi 1. Kemenangannya atas The Masters di tahun 2004 dan 2006 membuat beliau frustrasi karena ia tidak pernah menang ala turnamen golf banter hingga demi itu. Fatah Masters ketiganya tahun ini pula memperkuat posisi dalam sejarah golf bersama pemain terkenal seperti Jimmy Demaret, Nick Faldo, Gary Player dan Sam Snead nan lagi memiliki tiga fatah Masters selama karir golf mereka. Hanya Arnold Palmer dan Tiger Woods per empat dan Jack Nicklaus nan memiliki enam memiliki lebih denok fatah lega turnamen golf bergengsi ini.
Tiger Woods tidak akan pergi lewat tenang karena sira juga yaitu kekuatan nan patut diperhitungkan dan sira tidak akan lewat mudah menundukkan dirinya ke posisi kedua. Tunggal-satunya versi Phil Mickelson memiliki kesempatan yaitu jika iya yakin — diri kukuh cukup dirinya sendiri seperti nan ia lakukan lewat sukses pada The Masters. Beliau yakni wahid-satunya pemain golf pada zaman futuristik nan telah mencapai bercak pada mana beliau mungkin dapat mengisi slot nang tidak dapat dicapai oleh siapa pun sejak kedatangan Tiger ala panggung lebih dari sepuluh tahun nan lalu.
Kelebihan nan dimiliki Phil Mickelson adalahslot gacordia berulang belia melalui semua keterampilan nan ia butuhkan untuk menang berulang. Zaman Tiger Woods menghadiahkan Phil Mickelson jaket Yunior atas bulan April 2006 itu yaitu yaum nan familier ala golf. Dua pegolf terhebat dunia atas kurun ultramodern berbagi fatah berturut-turut jam Tiger Woods memenangkan Masters tahun sebelumnya atas 2005.
Phil pula yaitu pemenang atas mayor keduanya, PGA, atas tahun nan ekuivalen. Empat museumbola kemenangannya lega turnamen golf garib sejak 2004 telah memberikan kepercayaan orang-seorang nan sira butuhkan untuk memenangkan lebih padat turnamen garib walaki beliau membiarkan AS Ekstrem ala Winged Foot dan Bethpage lolos. Phil akhirnya menemukan zona dan pukulan putingnya detik sira jebrol berhadapan lewat Tiger ala beberapa kesempatan yunior ini, seperti WGC tahun lalu, tepat sebelum skandal seks Tiger, dan Masters tahun ini dan menjadi nang sadu. Jika iya dapat mempertahankan momentum ini, sira dapat walak tunggal atau dua tinggi berulang ala radiks gabung pinggangnya sebelum musim golf ini beres, nan maha- dibutuhkan oleh olahraga demi ini. Tiger telah kehilangan rasa salam dari beberapa pemuja, sponsornya, dan rekanrekannya, dan itu alami.
Saya yaitu fans parah dan tidak pernah idam Tiger Woods terlibat dalam skandal seperti itu karena dia okuler seperti manusia super dalam karir golf dan kehidupan pribadinya. Karena sira telah menunjukkan kelemahan sebagai manusia adil, ia mungkin membiarkan pintu radikal bagi pahlawan golf lain untuk masuk dan saya tidak dapat memikirkan oknum lain nang lebih surup daripada Phil Mickelson. Saya kembali maha- terkesan via permainan Tom Watson dan Fred Couples, nang masing-masing berusia 60 dan 50 tahun dan nan telah memainkan beberapa golf sadu dalam karir mereka habis-kesimpulan ini. Penampilan mereka lega Masters tahun ini bagus misalnya jam Fred Couples jadi atas tempat keenam dan Tom Watson Ditempatkan cukup jadwal ke18, suatu prestasi luar wajar bagi mereka berdua atas usia mereka.
Saya menduga bahwa penampilan dahsyat Tom Watson atas tahun terakhir British Open lega usia 59, cukup mana iya jabatan) posisi kedua setelah Stewart Cink dalam playoff empat lubang, setelah bermain imbang ala episode kesimpulan, telah memberikan dan pemain lain rada-rada agak atau dalam tur senior. fraksi usia kepercayaan nan mereka perlukan untuk menyadari bahwa mereka kembali dapat tetap kompetitif terlepas dari usia mereka. Saya sepenuh fuad sepakat via sudut pandang ini dan saya tahu saya tidak akan membiarkan usia mempengaruhi proses berpikir saya jika keterampilan dan persyaratan kesehatan untuk mencemuk bola golf dan skor nang akur berulang utuh. Saya memiliki batasan bahwa tahun ini cukup golf akan menjadi salah wahid nan sadu nan pernah kita lihat pada mana krim akan maju ke lega. Seperti nang telah saya catat atas postingan sebelumnya saya frustrasi lewat paran tahun lalu tapi 2010 telah dimulai via ledakan.
Saya mendukung Phil Mickelson, Tom Watson, pegolf yahud, dan Fred Couples karena mereka telah mendapatkan rasa selamat dan kekaguman nang layak mereka dapatkan ala dalam dan ala luar yak golf. Saya pula ingin menutup melalui mengucapkan semoga Amy Mickelson akur setuju saja karena iya telah menjadi ide bagi suami Phil dan semua wanita nan berjuang melawan penyakit kanker payudara nang meningkat. Yuk Amy, Mari Phil.
Salam Bermain Golf untuk Semua!